Selamat Datang di melcatris.blogspot.com berbagi suka-suka

Monday, May 30, 2011

Tips Mengukur Wajah dan Panjang Jilbab


Tips Mengukur Wajah dan Panjang Jilbab


Untuk ukuran wajah dan panjang jilbab, Anda bisa mengukurnya  sendiri, sehingga Anda tidak perlu khawatir jilbab akan tidak cukup ukurannya. Caranya, ambillah kertas dan penggaris, kemudian ukur wajah Anda dan juga sesuaikan ukuran panjang jilbab di Indojilbab.com . Ayo kita coba bersama =)

Tips Mengukur Wajah
  • Panjang wajah (warna merah) : Ukur dengan penggaris, dari depan wajah dimulai dari atas dahi sampai pangkal dagu bawah/pada ujung leher atas.

  • Lebar wajah (warna biru) : Robek kertas memanjang, tempelkan di bawah dagu dan mulailah mengukur dari pangkal rahang kiri hingga pangkal rahang kanan. Beri tanda. Kemudian kertas tersebut tempelkan pada penggaris untuk melihat ukuran lebar wajah Anda.

Kesimpulan
  • Bila panjang dan lebar wajah Anda ukurannya sama atau kurang dari cm ukuran maksimal wajah yang dicantumkan di Indojilbab.com maka Insya Allah jilbab ini pas untuk wajah Anda dan bilapun kebesaran sedikit, Anda masih bisa menggunakan peniti , bukan ?

  • Namun bila ukuran wajah Anda lebih besar dari cm ukuran maksimal, maka jilbab ini tidak pas untuk Anda, dan disarankan Anda memilih jilbab ukuran yang lain.

*)Disebut “ukuran maksimal” karena ada bahan bernama spandex  yang elastis dan bisa meregang sesuai ukuran wajah.

Tips Mengukur Panjang Jilbab
  • Panjang bagian depan (warna hijau) :  Ukur start  dari leher bagian atas.
  • Panjang bagian belakang (warna ungu)  : Ukur start dari ujung belakang kepala.

Ada pertanyaan dan saran ? Kirimkan  via Form Kontak
www.indojilbab.com

Monday, May 2, 2011

ups, tv salah tulis osama jadi obama


Detik.com (Jakarta)- Osama dan Obama memang sangat mirip, hanya beda satu abjad. Wajar bila mengucapkan atau menuliskannya sering keseleo. Kemiripan ini membuat sejumlah media massa -- yang buru-buru mengabarkan berita akbar ini -- salah tulis. Maksud hati Osama is dead, namun yang tertulis justru Obama is dead!

Kabar tewasnya Osama beredar cepat di situs berita sejumlah media massa AS, Senin (2/5/2011)lalu disambung sejumlah stasiun televisi berlomba-lomba menyiarkan breaking news.

Nah, karena kemiripan nama Osama dan Obama itu, sejumlah televisi pun melakukan kesalahan fatal. Maksud hati ingin menulis Osama, namun karena salah ketik, justru yang tertulis nama Obama.

Kesalahan pengetikan ini terjadi di televisi AS Fox News. Saat penyiar membacakan berita tewasnya Osama, di layar justru tertulis 'Obama Bin Laden Dead'. Foto yang sempat diambil sejumlah pemirsa itu pun beredar di twitter dan menjadi olok-olok. Hingga kemudian tulisan itu diralat menjadi tulisan yang benar yakni 'Osama Bin Laden Dead'.

Kecelakaan sebut karena buru-buru mengabarkan juga dilakukan oleh koresponsen MSNBC Norah O'Donnel. Dia menulis di Twitter bahwa 'Obama' telah terbunuh.

"Obama tertembak dan tewas," tulis Norah O'Donnel di Twitter, mengutip kepala koresponden NBC di Pentagon, Jim Miklaszewski, sebagai sumbernya.

Rupanya hal ini bukan saja terjadi di media AS, di Indonesia pun demikian. Sebuah televisi nasional menyelenggarakan siaran breaking news saat kabar Osama tewas. Namun kesalahan penulisan terjadi. Di layar tertulis 'AS Pastikan Obama Tewas'. Sempat bertahan beberapa saat, redaksi televisi tersebut segera mengganti kesalahan ketik itu.

Namun tak urung sejumlah pemirsa sempat mengambil gambar kesalahan ketik itu. Gambarnya pun ramai diperbincangkan di twitter.
(ndr/nrl)

Friday, April 29, 2011

Seperti Ini Cara NII Mencuci Otak


Tak diberi kesempatan berpikir, dimasuki terus. Pokoknya, kita benar yang lain salah."

VIVAnews -- Negara Islam Indonesia (NII) jadi sorotan gara-gara laporan hilangnya sejumlah mahasiswa di Malang, Jawa Timur. Mereka diduga dikarantina dan dicuci otak.

Sejumlah kampus pun langsung melakukan langkah antisipasi, termasuk Universitas Negeri Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berencana membuka Crisis Center. UIN akan memproses mahasiswa yang masuk NII dengan berbagai cara, salah satunya dialog.

Seperti apakah metode cuci otak yang dilakukan NII? Mantan pengikut NII , Ken Setiawan mengatakan, pada para pengikutnya, NII selalu melakukan komunikasi terus-menerus. "Diberi sugesti, pembenaran, tak diberi kesempatan berpikir, dimasuki terus. Pokoknya, kita benar yang lain salah," kata pendiri NII Crisis Centre itu saat dihubungi VIVAnews.com, Rabu 27 April 2011.

Tak hanya dilakukan di sejumlah pertemuan. "Bahkan ketika di jalan, kami ditelepon, di SMS. Diwanti-wanti, kalau ada masalah tidak boleh curhat ke mana-mana," tambah dia.

Para pemimpin akan memakai ayat-ayat tertentu sebagai pembenaran. Misalnya, salah satu ayat terkait Nabi Musa yang artinya, "tugasmu hanya untuk sabar, bukan untuk bertanya," kata Ken. "Itu yang jadi landasan mereka, kami nggak boleh banyak bertanya, itu artinya gagal."

Saat pengikut NII melihat ada hal-hal yang menyimpang seperti korupsi atau zina, akan dikatakan, itu kelakuan oknum. "Dibilang ah, itu kehendak Allah yang penting terus berjuang."

Jika masyarakat menyorot negatif, giliran kisah tauladan Nabi Ibrahim yang tak mempan dibakar Raja Namrud digunakan. "Dikatakan, kita nggak akan terbakar dengan berita itu. Mereka justru merasa diuji," tambah Ken.

Demikian pula jika ada pengikut yang ke luar. Akan dikatakan, "mereka kan orang yang nggak sanggup berjuang." Ancaman juga selalu diberikan untuk para pembelot NII. "Diancam dibunuh, tapi itu bohongan, sejak zaman jebot tak terbukti."

Sementara, Direktur Lembaga Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Surabaya Prof. Dr. Ir. Pribadiono mengatakan efek cuci otak lebih awet daripada hipnotis.

Dijelaskan dia, metode cuci otak adalah mengacak memori atau bioritme otak. "Jika itu dilakukan, otak menjadi rusak mudah dimasuki doktrin apapun. Korban cuci otak bisa lupa keluarga atau segalanya, yang diingat hanya doktrin-doktrin yang diterima," urai guru besar Falkultas Ekonomi Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya, Rabu.

Dijelaskan, teknis mengacak memori otak adalah memperbanyak waktu terjaga dan mengurangi tidur. Bersamaan dengan itu peserta diberikan pelatihan fisik yang cukup padat dan waktu istirahat yang sempit. Di tengah waktu istirahat mereka dibangunkan dan kembali diberi pelatihan fisik lagi.

"Rentan waktu dua minggu dengan aktivitas seperti itu memori otak akan kacau. Kemudian, para pendoktrin siap memasukkan doktrinnya melalui alam bawah sadarnya," jelasnya.

Jika ingin cepat sembuh, korban cuci otak harus dikembalikan ke lingkungan asalnya. Dan, diberi pemahaman-pemahaman tentang persoalan yang dihadapi.

Laporan: Tudji Martudji | Surabaya, umi

sumber

komentar :

hati2 pula dengan jama'ah2 yang semisal dengan penuturan diatas,,contoh : tidak menerima autokritik dari jama'ah nya sndiri,,meminta tsiqoh buta,utk yang tadinya bersama mereka kemudian ketika memilih jalan berbeda dlm berda'wah langsung dibilang "inilah yang berguguran di jalan da'wah",kemudian juga jama'ah yang merasa dirinya ahlussunnah,selain mereka adalah bukan ahlussunnah,,dsb (karena tanpa sadar si jama'ah sudah terbrainwash dengan nilai2 tsb sedemikian rupa tanpa ia sadari).
__________________


Cerita Sejarah Sebenarnya tentang Deu Jang Geum (Korean History)

 


Dalam tarikh Kerajaan Korea atau Annals of the Joseon Dynasty tertulis nama Suh Jang Geum sebanyak sepuluh kali, Suh Jang Geum adalah nama asli Dae Jang Geum, sedangkan Dae adalah sebutan bagi pegawai ‘kelas-tiga’ dalam hirarki di kalangan pejabat istana yang artinya ‘great’. Sebutan Dae sebagai first name adalah penghargaan dari istana. Dalam tarikh ini Suh Jang Geum disebut-sebut sebagai ‘Tabib/dokter Eksekutif’ dimana Raja Jungjong merasa puas dengan pengetahuan medis yang dimiliki Jang Geum dan mempercayainya untuk menjaga kesehatan anggota keluarga kerajaan.

Berikut adalah beberapa fakta yang related dengan Jang Geum pada tarikh Korea:

1. March-April 1515,
ketika istri kedua Raja Jungjong meninggal akibat komplikasi dari kelahiran anaknya. Pegawai-pegawai di kalangan istana mengusulkan pada Raja Jungjong untuk menghukum semua tenaga medis wanita yang telah merawat istri Raja Jungjong (termasuk Jang Geum). Namun Raja Jungjong menolak usulan itu dan berkata : ‘Jang Geum telah banyak berjasa untuk perannya sebagai tenaga medis wanita yang membantu kelahiran di istana putri, akan tetapi saya tidak pernah memberinya penghargaan hingga sekarang, karena banyaknya urusan lain.
Sekarang kalian (pegawai-pegawai istana) mengusulkan pada saya untuk menghukumnya karena kematian Ratu, maka saya tidak akan melakukannya sebagaimana saya tidak akan memberinya penghargaan. Cukup sampai disini.
 
2. 1524,
tarikh mencatat bahwa Dae Jang Geum lebih baik dibanding tenaga medis lainnya di istana. Hasilnya, ia diizinkan memeriksa kesehatan sang Raja.

3. 1533,
dalam tarikh tercatat komentar sang Raja tentang kesehatannya : “Saya telah sembuh dari penyakit yang telah berbulan-bulan. Dokter dan apoteker kerajaan berhak mendapatkan penghargaan. Jang Geum dan Kye-Geum, dua tenaga medis wanita, masing-masing juga akan dihadiahi beras sebanyak 15 karung, kacang sebanyak 15 sak, dan 10 buah pakaian.”

4. 29 Januari 1544.
Tarikh mengutip sebuah pesan dari Raja : “Saya tidak menjalankan tugas saya untuk jangka waktu yang cukup lama sejak saya terserang demam. Beberapa hari yang lalu, saya menghadiri seminar akademis (yang mendiskusikan filsafat), namun musim dingin membuat kondisi saya memburuk. Saya telah meminta pada Bak Se-geo dan Hong Chim, dokter istana, dan tenaga medis wanita Jang Geum untuk berdiskusi tentang resep obatnya. Tolong beritahukan pada menteri kesehatan.”

5. 9 Februari 1544.
Tarikh mencatat bahwa Raja Jungjong memuji Jang Geum atas kesembuhannya dari demam.

6. 25 Oktober 1544.
 Tarikh mencatat percakapan antara Menteri Kerajaan dan Jang Geum tentang kesehatan sang Raja yang kian memburuk. Jang Geum tercatat mengatakan ini : “Dia (Raja Jungjong) tertidur sekitar tengah malam, dan juga tertidur untuk waktu yang singkat pada saat fajar. Dia baru saja buang air kecil, setelah sembelit lebih dari tiga hari.”

7. 26 Oktober 1544.
Tarikh mengutip perkataan sang Raja : “Saya masih sembelit. Resep obat apa yang harus dibuat masih didiskusikan. Dokter wanita (Dae Jang Geum) mengetahui semua kondisi saya,” selanjutnya, Jang Geum menjelaskan resep obat untuk Raja pada menteri.

8. 29 Oktober 1544.
 Saat tarikh mencatat bahwa Raja telah sembuh dan Ia memberikan liburan pada seluruh petugas medis. Raja meninggal 17 hari sesudahnya, pada 15 Nopember 1544. Ini merupakan entry terakhir pada tarikh yang berkenaan dengan Jang Geum.
 

Jang Geum juga tercatat dalam Jurnal Petugas Medis Dinasti Joseon, hal ini menjelaskan tentang asal usul dan kesuksesan Jang Geum: “Petugas Medis Wanita Jang Geum, yang asal-usulnya tidak dapat ditelusuri, mendapatkan hak untuk disebut sebagai ‘Dae Jang Geum’ atas maklumat dari Raja Korea ke-11, Jungjong, pada masa 18 tahun pemerintahnnya. Pada saat itu, belum pernah ada Dokter wanita yang merawat Raja, akan tetapi Raja mempercayai metode Jang Geum mengatasi penyakit dengan makanan. Jang Geum, dengan haknya untuk menyandang gelar ‘Dae’ pada namanya, merupakan wanita hebat yang namanya akan dicatat dalam buku-buku sejarah.”

Hingga saat ini, sejarawan Korea masih memperdebatkan apakah Suh Jang Geum itu pernah benar-benar hidup di zaman Raja Jungjong ataukah hanya sebuah istilah umum yang biasa dipakai pada masa itu, yang asal-usulnya hilang dalam sejarah Korea. Yang pasti, hingga saat ini Korea tidak pernah memiliki Dokter kepresidenan berjenis kelamin wanita selain Jang Geum. Sosok Jang Geum dalam serial drama Jewel in the Palace dianggap tidak akurat karena memerankan seorang Juru Masak yang beralih profesi menjadi Tenaga Medis. Hal ini dikarenakan ketidakjelasan tentang detail kehidupan Suh Jang Geum. Saya juga tidak menemukan tentang Geum Yong dan yang lainnnya. For further info, silakan cek di wikipedia dan ketikkan Suh Jang Geum.

Apa pesan moral dari sejarah yang didramakan ini serial drama ini? Mungkin seperti yang dialami teman saya yang jadi betah di tempat kerja; kita harus bertahan seberat apapun ujian yang kita hadapi. Seperti Jang Geum yang tidak mudah putus asa meski rintangan kerap menderanya. Pun ketika ia terusir dari posisinya sebagai dayang istana, Jang Geum tetap kembali ke istana dan mengakhiri semuanya dengan gemilang. Cita-cita Jang Geum menjadi dayang istana memang gagal, tetapi tergantikan oleh sesuatu yang lebih dari apa yang Ia inginkan. Kadang Yang Di Atas Sana tidak selalu memberikan apa yang kita inginkan, tetapi Yang Di Atas Sana selalu memberikan apa yang kita butuhkan.

*Dari blog seseorang yang aku lupa , copy pastenya.. J maaf yah

Tuesday, April 19, 2011

Rahasia R. A. Kartini


Rahasia R. A. Kartini


 “…Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan(kekufuran) kepada cahaya(Islam) “
(QS. Al-Baqoroh:257)

Kartini dianggap sebagai pelopor pejuang emansipasi. Bahkan belakangan ini, namanya lekat dengan kata feminisme. Apa yang telah terlanjur melekat dengan diri Kartini sebenarnya hanyalah sebagian dari proses hidupnya yang masih gelisah. Namun, akhir kehidupan dari Kartini tidak banyak yang terungkap. Pemikiran yang dia bawa pada awal kehidupannyalah yang terlanjur lantang disuarakan sehingga melekatlah pada namanya. Padahal, menjelang akhir kehidupannya, Kartini menemukan Islam.

KARTINI DAHULU
Nggak bisa disalahkan kalo ada orang yang beranggapan Kartini memperjuangkan emansipasi, mendobrak adat dan berkiblat kepada barat dan mengkritisi Islam. Emang Kartini awalnya begitu. Inilah contoh surat-suratnya yang menyatakan kayak begitu :
“…Orang kebanyakan meniru kebiasaan orang baik-baik, orang baik-baik itu meniru perbuatan orang yang lebih tinggi pula, dialah orang Eropa”
[kepada Stella, 25 Mei 1899]
“Aku mau meneruskan pendidikan ke Holland (Belanda), karena Holland akan menyiapkan aku lebih baik untuk tugas besar yang telah aku pilih”
[kepada Ny. Ovinksoer, 1900]

KARENA TEMAN DEKATNYA
Nggak heran kalo Kartini punya pemikiran demikian itu. Gimana lagi, lha temen-temen surat menyurat Kartini adalah orang-orang kafir yang memiliki misi-misi tertentu. Simaklah, inilah mereka teman-teman Kartini yang berperan untuk menjauhkan Kartini dari agamanya, Islam:

J.H. Abendanon
Abendanon ditugaskan oleh Belanda sebagai Direktur Departemen Pendidikan, Agama dan Kerajinan. Abendanon banyak meminta nasihat dari Snouck Hurgronye. Menurut Hurgronye, golongan yang paling keras perlawanannya kepada Belanda adalah golongan Islam. Memasukkan peradaban Barat dalam masyarakat pribumi adalah cara yang paling jitu untuk mengatasi pengaruh Islam. Tidak mungkin membaratkan rakyat kecuali jika ningratnya dibaratkan terlebih dahulu. Untuk tujuan itu, langkah pertama yang harus diambil adalah mendekati kalangan ningrat terutama yang Islamnya teguh untuk kemudian dibaratkan. Hungronye menyarankan kepada Abendanon agar membaratkan Kartini.

Dr. Andriani
Ia seorang ahli bahasa serta pendeta yang bertugas untuk menyebarkan Kristen di Toraja, Sulawesi Selatan.

Stella (Estelle Zehandelaar)
Stella adalah wanita Yahudi, anggota militant pergerakan feminis di negeri Belanda saat itu.

Nellie Van Kol (Ny. Van Kol)
Ia adalah seorang penulis yang mempunyai pendirian humanis dan progresif. Dialah orang yang paling berperan dalam mendangkalan aqidah Kartini. Pada awalnya, ia bermaksud untuk mengkristenkan Kartini dengan kedatangannya seolah-olah sebagai penolong yang mengangkat Kartini dari ketidakpedulian terhadap agama.

BERKENALAN DENGAN KYAI SHOLEH DARAT
Selain faktor teman buruk, kaum muslim di sekeliling Kartini pun mempunyai pemahaman yang salah terhadap Islam. Mereka mengajarkan Islam tanpa memahamkan apa yang diajarkan.
“Bagaimana aku dapat mencintai agamaku kalau aku tidak mengerti dan tidak boleh memahaminya? Al-Qur`an terlalu suci, tidak boleh diterjemahkan ke dalam bahasa apapun. Disini tidak ada yang mengerti bahasa Arab. Orang-orang disini belajar membaca Al-Qur`an tetapi tidak mengerti apa yang dibacanya. Kupikir, pekerjaan orang gilakah, orang yang diajar membaca tetapi tidak mengerti apa yang dibacanya?”
[kepada Stella, 06 Nopember 1899]

Waktu itu Belanda membolehkan pengajaran Al-Qur`an dengan syarat ngaak boleh diterjemahkan. Tentu Belanda tahu, jika orang Jawa paham terjemah Al-Qur`an, mereka tentu sudah mengangkat senjata untuk melakukan perlawanan kepada penjajah kaum kafir Belanda.
Betapa liciknya kaum kuffar. Mereka senantiasa berusaha untuk menjauhkan kaum muslimin dari ajaran agama Islam sejauh-jauhnya.

“Kartini hidup di lingkungan yang tidak mendukung kehidupan keagamaannya. Kaum kuffar yang telah berencana untuk mendangkalkan aqidah Kartini dan orang muslim di sekitar Kartini yang memiliki pemahaman yang tidak benar terhada Islam membuat Kartini semakin jauh dari ajaran Islam. Hingga suatu hari Kartini berkenalan dengan Kyai Sholeh Darat…”

Sampai suatu ketika Kartini berkunjung ke rumah pamannya, seorang bupati Demak. Saat itu sedang berlangsung pengajian bulanan khusus untuk anggota keluarga. Kartini ikut mendengarkan pengajian bersama wanita lainnya dari balik tabir. Kartini tertarik dengan materi yang sedang diberikan, tafsir Al-Fatihah, oleh Kyai Sholeh Darat. Setelah selesai pengajian, kartini mendesak pamannya agar bersedia menemaninya untuk menemui Kyai Sholeh Darat.

“Kyai perkenankan saya menanyakan sesuatu. Bagaimanakah hukumnya apabila seseorang yang berilmu namun menyembunyikan ilmunya…?”
“Mengapa Raden Ajeng bertanya demikian?”
“Kyai, selama hidupku baru kali ini aku sempat mengerti makna dan arti surat pertama (Al-Fatihah), dan induk Al-Qur`an yang isinya menggetarkan sanubariku. Maka bukan buatan rasa syukur hati aku kepada Alloh, namun aku heran tak habis-habisnya, mengapa para ulama` kita melarang keras penerjemahan dan penafsiran Al-Qur`an dalam bahasa Jawa? Bukankah Al-Qur`an itu justru kitab pimpinan hidup bahagia dan sejahtera bagi manusia?”

Tergugah dengan ktirik itu, Kyai Sholeh Darat kemudian menerjemahkan Al-Qur`an dalam bahasa Jawa dalam sebuah kitab berjudul Faidhur Rohman fit Tafsiril Qur`an jilid pertama yang terdiri dari 13 juz, mulai dari Al-Fatihah hingga surat Ibrohim. Kitab itu dihadiahkan kepada Kartini saat beliau menikah dengan R.M Djojodiningrat, Bupati Rembang.
Kyai Sholeh Darat keburu meninggal dunia pada saat baru menerjemahkan satu jilid tersebut. Namun satu jilid itu sudah cukup membuka pikiran Kartini mengenai Islam.

Tahu nggak? Sebenarnya ungkapan beliau “Habis Gelap Terbitlah Terang” itu sebenarnya Kartini temukan dalam QS. Al-Baqoroh ayat 257 “…dari kegelapan (kekufuran) kepada cahaya(Islam)…”
Oleh Kartini, terjemah ayat tersebut diungkapkan dalam bahasa Belanda dengan “Door Duisternis Tot Licht”. Belakangan, Armijn Pane, sastrawan Kristen, menerjemahkan kumpulan surat-surat Kartini. Oleh dia, ungkapan itu diterjemahkan menjadi “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

KARTINI DI KEMUDIAN HARI
Kartini yang kemudian belajar Islam pun berubah. Pandangannya terhadap Islam menjadi positif. Agaknya Alloh menunjukkan hidayah Islam kepadanya.
“Moga-moga kami mendapat rahmat, dapat bekerja membuat umat agama lain memandang agama Islam patut disukai”
(kepada Ny. Van Kol, 21 Juli 1902)

Kartini kemudian merumuskan arti pentingnya pendidikan untuk wanita, bukan untuk menyaingi kaum laki-laki seperti yang diyakini oleh pejuang feminisme dan emansipasi yang sesat itu, namun untuk lebih cakap menjalankan kewajibannya sebagai ibu.

“Kami disini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak perempuan, bukan sekali-kali kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama”
[kepada Prof. Anton dan Nyonya, 04 Oktober 1902]

Tidak hanya itu, bahkan pandangannya kepada Barat pun berubah.
“Sudah lewat masanya, tadinya kami mengira bahwa masyarakat Eropa itu benar-benar satu-satunya yang paling baik, tiada taranya. Maafkan kami, tetapi apakah ibu sendiri menganggap masyarakat Eropa itu sempurna? Dapatkah ibu menyangkal bahwa dibalik hal yang indah dalam masyarakat ibu terdapat banyak hal yang sama sekali tidak patut disebut sebagai peradaban?”
[kepada Ny. Abendanon, 27 Oktober 1902]

Ia juga menyadari tentang upaya kristenisasi terselubung terhadap dirinya.
“Bagaimana pendapatmu tentang Zending? Jika bermaksud baik atas dasar cinta kasih, bukan dalam rangka kristenisasi…bagi orang Islam melepaskan keyakinan sendiri untuk memluk agama lain merupakan dosa yang sebesar-besarnya. Pendek kata, boleh melakukan Zending, tetapi jangan mengkristenkan orang. Mungkinkah itu dilakukan?”
[kepada E.E. Abendanon, 31 Januari 1903]

“….dan saya menjawab:Tidak ada Tuhan kecuali Alloh. Kami mengatakan bahwa kami beriman kepada Alloh dan kami tetap beriman kepada-Nya. Kami ingin mengabdi kepada Alloh dan bukan kepada manusia. Jika sebaliknya, tentulah kami sudah memuja orang, bukan Alloh”
[kepada Ny. Abendanon, 12 Oktober 1902]

Sudah takdir Alloh, Kartini meninggal 4 hari setelah melahirkan putranya. Ia meninggal dalam usia muda, 25 tahun. Ia tak sempat belajar Islam lebih dalam. Yang kebanyakan orang tahu, Kartini hanyalah sekedar pejuang emansipasi wanita, tapi banyak orang yang nggak tahu perjalanan Kartini menemukan Islam dan perubahan pola pikrnya. Semoga Alloh merahmati Kartini dengan rahmat yang luas serta mengampuni dosa-dosanya.

Ditulis ulang dari majalah Elfata oleh Aqil Azizi

Monday, April 18, 2011

Petualangan ke Pulau Sikuai (Sikuai Island) Episode 1

Petualangan ke Pulau Sikuai (Sikuai Island) Episode 1
Pulau Sikuai adalah salah satu pulau di Indonesia yang termasuk dalam wilayah propinsi Sumatera Barat (West Sumatera-Indonesia). Pulau ini tidak kalah cantiknya dibandingkan dengan pulau-pulau indah lainnya yang ada di Indonesia. Perbedaannya terletak pada “keperawanannya” masih asli tanpa ada polusi  (dijamin cantik bangeeet), berikut di tampilkan poto2 yang aku dapat (Sekalian belajar menjadi fotografer) nih poto-poto aku ambil tahun 2010 yah.  
Pengalaman ini aku ceritakan hanya sebagai referensi bagi teman-teman yang mau jalan-jalan untuk sekedar refreshing dari kepenatan bekerja atau sebagai referensi bagi pengantin baru yang mau bulan madu, atau dalam rangka menghabiskan waktu liburan bagi adek-adek yang masih sekolah, atau hanya sekedar menghabiskan duit, karena ga tau lagi gimana cara menghabiskannya (jiaaaah.. :P)..terserah deh.. dalam rangka apa…
Jarak tempuh antara Pulau Sikuai dengan kota Padang, Ibu kota Sumatera Barat sekitar 30 menit lewat jalur laut, dan pastinya menggunakan transportasi air dong, misal: speedboat ataupun sejenisnya, sampan juga bisa… tapi tentunya bagi yang sanggup seperti bapak-bapak nelayan (kayak naik haji  aja, pake kata2 bagi yang sanggup J ), bagi yang belum terbiasa naik sampan lebih aman naik boat ja…karena tinggal duduk dan go. Ingat kapal selam belum tersedia.. :D
Nah, dalam perjalanan kemaren itu kami memakai jasa travel “Dermaga Wisata Bahari” di daerah Muaro namanya… kalo dari pasar raya Padang naik angkot ja, Tanya aja sama supir angkotnya, angkot nomor berapa yang harus dinaiki menuju Muaro dekat Jembatan Siti Nurbaya. Kalo ga mau naik angkot, naik taksi juga boleh, perlu diingat, adakanlah tawar menawar harga terlebih dahulu dengan bapak supir taksinya, karena taksinya ga pake argo. Supaya hemat, naik taksinya rame-rame, kalo mau, ajak tetangga, temen2 kantor, temen2 pengajian.. …penuhin tuh taksi… kan kalo urunan jadi dikit bayarnya.. :D kan lagi hemat…(iklanmodeon) ups..kebangetan euh.
Lanjuut….Keberangkatan sekitar jam 09.30 dari pelabuhan, perlu diingat bahwa kapal yang berangkat hanya satu kali keberangkatan, karena nanti kapalnya nungguin kita seharian, kecuali ada yang mau ngambil paket nginep. Tentunya biayanya beda lagi dong. Ngomong-ngomong tentang harga untuk perjalanan sehari (pergi pagi pulang sore) itu untuk satu orang membayar sekitar Rp. 125.000/orang. Harga sudah termasuk makan siang ya, nanti selain dikasih tiket, kita juga dikasih kupon makan siang, jadi jangan sampai hilang yah kuponnya, nanti ga dapet jatah makan siang. Selain itu, semakin banyak yang ikut biasanya travelnya mau ngasih diskon, baik kan??? Yang ngomong petugas travelnya loh. Untuk yang mau nginep ada paket lain lagi..lupa harganya berapa.. kalo mau jelas dihubungi ja travelnya… di nomor telepon xxxxx (maaf nomorny hilang) hmm… ahaaa…solusinya adalah hubungi ja 108 …. Tanya deh nomor telepon travelnya berapa (briliiant..brilliant…briliiant)…
Lanjut lagi… kalo sudah beli tiket saatnya keberangkatan menuju pulau sikuai..jam 09.30 dari pelabuhan… wuiiiih boat nya melaju kenceeeeng,,, angin sepoi2 dan cipratan air sejuk bangeeet,, apalagi hari cerah tuh… indahnyaaaa…diselingi musik dari mesin disel speed boat…treeetttereeeeeet…

Selama 30 menit kita disuguhi dengan pemandangan lautan biru yang luas, awan-awan yang indah..langit biru yang adem bangeeet, gunung-gunung yang berserakan, pulau-pulau kecil tanpa penghuni, ikan-ikan yang melompat-lompat, berharap ketemu si lumba-lumba, trus diajak berenang deh kayak di pilem-pilem (mana adaaaaaa..jeng).. terkadang kita juga bertemu sampan bapak2 nelayan yang lagi nyari ikan.


Tanpa terasa… dari jauh keliatan sebuah pulau..lama-lama makin besaaaaar tuh pulau… cantik bangeeet…. Akhirnya kami sampai di tujuan, boat menepi di dermaga…dan terlihat tulisan “Selamat datang di Pulau Sikuai” …. Yeeee…hip..hip.. horray.. Tentunya Pulau sikuai bangga karena pernah dikunjungi oleh orang seperti aku. Ga kebalik yah… ck..ck..ck… (bersambung yaaaaa…)

Wajib Pajak Bertanya dan Saya Menjawab


Wajib Pajak :
Perusahaan tempat saya bekerja mempunyai kewajiban untuk melaporkan SPT PPh Pasal 25 setiap bulannya, dan saya pernah mendengar bahwa sebenarnya SPT PPh Pasal 25 ini tidak Wajib Lapor .Mohon Jawabannya!

Jawaban: 
Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 22/PJ/2008 tentang Tata Cara Pembayaran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 25 Pasal 4 ayat 1 dan 2

1. Wajib Pajak yang melakukan pembayaran PPh Pasal 25 pada tempat pembayaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan SSP nya telah mendapat validasi dengan NTPN, maka Surat Pemberitahuan Masa PPh Pasal 25 dianggap telah disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak sesuai dengan tanggal validasi yang tercantum pada SSP.

2. Wajib Pajak dengan jumlah angsuran PPh Pasal 25 Nihil atau angsuran PPh Pasal 25 dalam bentuk satuan mata uang selain rupiah atau yang melakukan pembayaran tidak secara on-line dan tidak mendapat validasi dengan NTPN, tetap harus menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa PPh Pasal 25 sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semoga membantu..
“Orang bijak taat pajak, Fiskus jujur diharapkan rakyat”